Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih Terkena Kanker Paru-Paru



Gejala Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih terkena kanker paru-paru baru diketahui setelah Endang setahun menjabat Menkes. Ketika check up kesehatan calon menteri pada Oktober 2009, gejala penyakit ini belum terlihat.

"Dulu (check up calon menteri) tidak diketahui. Baru tahu akhir-akhir ini karena tidak ada gejala apa-apa sebelumnya," kata Staf Khusus Menkes Bidang Politik dan Kebijakan Kesehatan, Bambang Sulistomo, kepada detikcom, Minggu (16/1/2011) petang.

Bambang menuturkan, bagi yang tahu soal medis saja tidak melihat tanda-tanda itu. Karena itu kabar Menkes terkena kanker paru-paru membuat banyak orang terkaget-kaget.

Apakah Menkes harus mengurangi aktivitasnya? "Ibu hobi berenang, dan sampai sekarang masih berenang. Malah diharuskan banyak olahraga. Nggak ada untuk menghentikan kegiatan atau pantangan. Biasa saja," jelas Bambang.

Dia mengimbuhkan, pada 9 Januari 2011 lalu, saat dirinya menggelar hajatan pernikahan anaknya, Endang menyempatkan diri datang ke acara. Kala itu, Endang tampak sehat seperti biasanya. Endang juga berfoto bersama dua adiknya seperti foto di atas.

Sakit yang diderita Endang diketahui setelah check up klinis sekitar Oktober 2010. Menurut Bambang, selama ini tidak ada gejala apa pun yang muncul. Karena itu ketika Endang dinyatakan terkena kanker paru, kabar itu sangat mengagetkan. Saat memimpin rapat atau pun melakukan kunjungan kerja, Endang tampak sehat.

Menurut Bambang, Presiden SBY telah mengetahui penyakit yang diderita Endang. Bahkan SBY menugaskan tim dokter pemerintah untuk membantu pemulihan kesehatan Menkes.

Bambang menegaskan, penyakit Endang sudah bisa dikendalikan. Pemulihan penyakit itu berjalan dengan cepat sehingga bisa dikendalikan. Bambang tidak tahu sudah stadium berapa kanker yang diidap Endang lantaran tidak membaca medical record-nya.

Endang Rahayu Sedyaningsih lahir di Jakarta, 1 Februari 1955. Pengangkatannya sebagai Menkes pada 22 Oktober 2009 lalu melahirkan cerita unik karena dia ditunjuk di detik-detik terakhir. Saking mendadaknya kala itu, dia harus naik taksi saat menghadiri rapat di Hotel Ritz-Carlton Jakarta ke Cikeas untuk memenuhi panggilan Presiden guna meneken pakta integritas. Dia bahkan tersesat, karena dia maupun sopir taksi tidak tahu kediaman SBY.

Sebelum menjadi Menkes, dia menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi, Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes.

0 komentar:

Posting Komentar